Apakah kalian sering merasa lelah dengan semua realitas yang membuat kalian malas untuk beraktivitas? Seperti pergi ke kampus terus terjebak macet dan harus bela-belain nyari jalan tikus. Ternyata dosennya absen dengan alasan ada acara yang mendesak. Kesal tujuh turunan kan? Akhirnya emosi melanda diri kita dan boom! Kita menjadi sensitif dan mudah marah-marah. Masih banyak lagi peristiwa lain yang dapat menyulut api amarah dalam diri kita. Jika hal ini terus berlangsung tanpa disadari akan membuat kita depresi.
Depresi yang disebabkan oleh emosi negatif ini akan merusak diri kita secara perlahan. Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus tertekan atau kehilangan minat dalam beraktivitas, menyebabkan penurunan yang signifikan dalam kualitas hidup sehari-hari. Setiap emosi negatif yang coba kita redam lama-lama akan menumpuk dan tidak bisa lagi di redam, akan ada saatnya emosi negatif ini akan meledak dan tak terkendali. Dan apa kita akan menunggu emosi itu meledak? Akankah kita menjadi budak dari emosi ini? Atau kita akan menguasainya?
Emosi negatif adalah emosi yang diciptakan dari persepsi kita dalam melihat sebuah fakta. Jadi sebenarnya kita bisa menguasai dan mengendalikan emosi tersebut. Apakah menjadi positif atau negatif, pilihan itu ada di tangan kita.
Ada dua cara yang bisa ditempuh: cara yang kompleks
dan cara yang instan. Salah satu cara yang kompleks adalah dengan bermeditasi.
Meditasi adalah sebuah metode yang dipakai untuk menenangkan diri atau
merefleksi dari pikiran baik dan buruk. Dengan kata lain meditasi berarti
melepaskan diri dari hal-hal yang membuat kita terganggu baik di dalam
pemikiran maupun perspektif diri. Namun, bermeditasi tidak mudah dilakukan
karena ada tahap-tahap yang perlu dilalui, sulit dilakukan. Seperti
mengosongkan pikiran, ini tahap yang sulit karena kita harus mengosongkan pikiran. Tapi, faktanya
pikiran kita tidak pernah benar-benar kosong. Lalu berlatih konsentrasi juga
cukup sulit dilakukan oleh pemula yang mencoba bermeditasi.
Ganja dapat mengurangi emosi negatif karena mempunyai efek menenangkan psikologis para penggunanya. Banyak cara untuk menggunakan ganja baik di ekstrak ataupun digunakan secara langsung. Seperti dilinting dan kemudian dihisap. Kita juga dapat menakarnya dengan mudah sesuai kebutuhan.
Ganja telah digunakan oleh leluhur kita untuk meditasi dan obat. Seperti penganut rastafaria, mereka menggunakan ganja untuk medianya beribadah. Atau di Aceh yang menggunakan ganja untuk penambah nafsu makan dan obat-obatan tradisional. Di Indonesia sendiri tanaman ganja merupakan sesuatu yang dilarang keras oleh negara, bahkan diharamkan oleh para ulama. Ini menjadikaQn tanaman ini berpredikat narkotika golongan 1 dan tidak bisa digunakan secara bebas.
Itulah dua jenis “cara” yang bisa dilakukan untuk menghilangkan depresi: yang kompleks dan butuh proses, atau yang instan. Mau pilih cara yang mana, semua tergantung pilihan masing-masing.
0 Komentar