Saat mendengar judulnya, mungkin yang kalian bayangkan adalah film tentang superhero, tetapi salah besar.Ini adalah sebuah film ber-genre drama komedi yang berasal dari Amerika Serikat berikut deskripsi dan alur cerita dari film Captain Fantastic.
- Sutradara : Matt Ross
- Penulis : Matt Ross
- Pemeran : Viggo Mortensen, Goergo Mackay, Samantha Isler, Annalise Basso, Nicholas Hamilton, Shree Crooks, Charlie Shotwell, Trin Miller, Kathryn Hahn, Steve Zahn, Frank Langella
- Tanggal Rilis : 23 Januari 2016
- Produksi : Entertainent ShivHans Pictures
Film ini Menceritakan tentang sebuah keluarga yang pergi untuk hidup mengasingkan diri mereka di sebuah hutan belantara. Mereka sengaja mengisolasi diri dari kerasnya terpaan arus modernisasi Ben Cash adalah seorang ayah dari enam orang anak. Keenam anaknya dibesarkan dengan gaya hidup hippie. Mereka hidup terisolasi, tanpa listrik, dan harus bertahan hidup dengan cara berburu dan bercocok tanam. Untuk memasak pun, mereka masih menyalakan api dengan memakai batu. Kehidupan keluarga Ben menolak kedatangan Ben untuk hadir saat pemakaman Leslie di kota. Tetapi dengan semangat dari anak-anaknya, Ben pun akhirnya memutuskan untuk tetap hadir diacara pemakaman istrinya dengan ditemani oleh anak-anaknya.
Alurnya pun semakin seru ketika perjalanan mereka dimulai. Dengan hanya bermodalkan sebuah bis sekolah yang didesain menjadi mobil keluarga, mereka pun meninggalkan hutan dan melakukan perjalanan ke kota. Dalam perjalanannya, mereka mengalami banyak kesulitan untuk berinteraksi dengan banyak orang, karena selama ini mereka hidup terisolasi. Film ini juga dibumbui dengan unsur komedi yang dapat dipahami semua orang. Selain itu, banyak juga pesan- pesan moral yang tersirat dalam film ini yang akan membuat kita tersentil. Film ini mengajarkan bahwa kita tidak harus terus-menerus mengikuti tren yang ada, seakan-akan hal tersebut adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan eksistensi dalam diri manusia. Jangan sampai kita diperdaya oleh sistem kapitalis yang menciptakan suatu barang agar menjadi komoditas tertentu. Yang akan menyeret kita untuk selalu merasa kurang puas, kurang gaul, dan kurang mengikuti tren.
0 Komentar